5 Hal yang Akan Kamu Ketahui Saat Berkuliah Jurusan Hukum

Memilih jurusan kuliah memang bukan hal mudah, apalagi ketika sudah memasuki masa perkuliahan. Jurusan hukum misalnya, merupakan salah satujurusan yang hingga saat ini banyak diminati. Posisi yang menjanjikan di lapangan seperti menjadi hakim, pengacara hingga notaris menjad ialasan kenapa berkuliah jurusan hukum menarik banyak peminat.

Jika kamu berminat berkuliah jurusan hukum, ada bebera pahal yang mungkin tidak akan sesuai dengan ekspektasimu. Berikut adalah 5 hal yang harus kamu ketahu isebelumnya!

Berkuliah Jurusan Hukum Mungkin Tidak akan Benar-Benar Menjadikanmu Pengacara

 

Sebelum mulai berkuliah, kamu mungkin membayangkan bahwa di jurusan ini kamu akan dilatih untuk menjadi pengacara di 3 tahun pertama. Membacakan tuntutan atau mungkin melakukan pembelaan atas kasus yang menimpa klienmu. Kenyataannya, alih-alih yang bersifat praktis, di tahun-tahun awal kamu harus berhadapan dengan banyak teori yang kebanyakan sudah kuno.

Di lapangan, ada banyak kasus baru yang mungkin belum ada. Firma hukum mungkin akan mencari seseorang yang punya kemampuan mumpuni di lapangan yang tidak bisa kamu dapatkan hanya dengan belajar teori. Kabar baiknya, di tahun-tahun awal ini, pemikiran muse bagai pengacara akan mulai dibentuk.

Orang akan Menganggapmu Tahu Segala Hal tentang Hukum

 

Berkuliah jurusan hukum adalah mempelajari segalahal yang kompleks. Ketika orang-orang di sekitarmu tahu kamu adalah mahasiswa hukum, orang akan mulai berekspektasi kamu tahu segalanya tentang hukum. Mereka mungkin akan bertanya padamu mengenai sudut pandang hukum dari fenomena-fenomena sosial yang terjadi di sekitarmu. Kamu pun harus bersabar memberikan pengertian pada mereka.

Kamu akan Diminta Memberikan Nasihat Hukum

 

Berkuliah jurusan hukum tidak hanya membuatmu dianggap tahu segalahal. Ada masanya kamu akan bertemu dengan orang yang sungguh-sungguh meminta nasihat hukum padamu. Alih-alih menjaga ‘martabat’ sebagai seorang anak hukum dan memberikan jawaban yang kamu sendiri ragu, menjawab ‘tidak tahu’ jauh lebih aman. Kalau memang orang yang bertanya memerlukan bantuan hukum serius, coba berikan referensi kepada orang lain yang lebih tahu. Bisa dosen atau ahlih ukum yang kamu kenal.

Kamu Mungkin akan Bertanya-tanya tentang Pilihanmu

 

Sebelum mulai berkuliah jurusan hukum, kamu mungkin akan membayangkan posisi terhormat di Pengadilan Negeri atau sebuah firma hukum ternama. Pada kenyataannya, sama seperti jurusan lain, jurusan hukum juga memiliki liku-liku yang sama kerasnya.

Di masa perkuliahan, kamu mungkin akan sadar bahwa ada banyak sekali buku yang harus dibaca dan undang-undang yang harus dihafal. Ketika lulus, kamu baru tahu kalau ternyata lapangan pekerjaan tidak sebanyak dugaanmu dan rangkaian tes masih harus dilalui untuk menjalani profesi impianmu. Penting untuk mengetahui semua risiko ini sebelum kamu benar-benar terjun menjadi anak hukum.

Diskusi dan Belajar di Dalam Kelas Tidaklah Cukup

 

Hampir semua mahasiswa tampaknya setuju bahwa apa yang dipelajari di dalam kelas tidak akan pernah cukup membuatmu memahami semua materi perkuliahan. Hal yang sama juga berlaku untuk kamu yang berkuliahj urusan hukum. Bahkan ada yang menyebut bahwa sebagian besar kelas dalam sekolah hukum gagal memberikan aspek praktis untuk menjadi seorang pengacara.

Dosen bukanlah guru. Mereka tidak memberikan pelajaran namun merangsang kamu untuk berpikir independen. Memang tidak ada cara lain untuk mengetahui dasar-dasar hukum kecuali saat kamus udah benar-benar duduk dan berkuliah jurusan hukum. Latihan di luar, banyak membaca permasalahan masa kini akan menyiapkan dirimu menjadi seorang pakar hukum yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Berkuliah jurusan hukum memangdianggap mampu memberikan posisi yang bagus di masyarakat. Namun mempersiapkan diri dan menyesuaikan ekspektasi dengan realitas akan sangat membantumu menjalani masa perkuliahan nantinya.