Kiat Sukses Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak Beranjak Remaja

Ketika anak beranjak remaja, dia akan mulai menunjukkan sikap kemandirian. Tak jarang, anak di usia ini mencoba menjauhi orang tua karena merasa sudah bisa menyelesaikan masalah di hidup mereka. Bila tidak ditangani dengan baik, hal itu tentunya bisa membuat komunikasi antara orang tua dan anak menjadi renggang. Agar Anda dan buah hati tercinta tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, cobalah beberapa tips di bawah ini.

Memposisikan diri sebagai pendengar yang baik

 

Jika Anda ingin tahu tentang apa yang terjadi dalam kehidupan remaja Anda, mengajukan pertanyaan langsung mungkin tidak seefektif dengan hanya duduk dan mendengarkan ceritanya. Anak-anak lebih cenderung terbuka dengan orang tua, apabila mereka tidak merasa tertekan saat bicara.

Mencoba memahami perasaannya

 

Orang tua memiliki kecenderungan untuk langsung memecahkan masalah anak. Pada dasarnya, bukan itu yang diharapkan anak Anda. Akan lebih baik jika Anda hanya menunjukkan kepadanya bahwa Anda memahami perasaannya dan berempati dengan situasi yang dialaminya.

Memberinya kepercayaan

 

Ketika seorang anak beranjak remaja, dia ingin diperlakukan selayaknya orang dewasa, terutama oleh orang tuanya. Maka, tunjukkan kepadanya bahwa Anda memang memercayainya. Hal itu tentunya akan meningkatkan kepercayaan dirinya dan membuatnya lebih mudah terbuka.

Jangan menjadi diktator!

 

Orang tua biasanya kesulitan untuk membuat anak beranjak remaja menuruti segala perintah mereka. Apalagi jika itu dilakukan dengan cara seorang diktator. Yang dibutuhkan anak Anda sebetulnya hanya penjelasan, ketika sebuah larangan diberikan kepadanya. Misalnya saja, Anda tidak suka melihatnya bergaul dengan seseorang. Jangan hanya melarangnya, namun coba beri penjelasan tentang sikap Anda. Buatlah dia tahu kenapa Anda bersikap demikian.

Memberi pujian

 

Orang tua sering memuji anak ketika mereka masih kecil. Pada dasarnya, remaja juga membutuhkan pujian yang sama banyaknya. Seorang remaja mungkin sering bertindak seolah-olah dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang tuanya, tetapi para kenyataannya dia masih menginginkan perhatian itu. Maka, jangan pernah malas untuk memberi anak pujian atas semua hal positif yang dilakukannya.

Kendalikan emosi Anda

 

Jangan mudah marah ketika anak remaja Anda melakukan kesalahan. Perlu diingat bahwa Anda sudah dewasa, sementara anak Anda masih kurang mampu mengendalikan emosinya atau bahkan berpikir secara logis ketika dia marah. Jadi, cobalah hitung sampai sepuluh atau tarik napas dalam-dalam sebelum meresponsnya. Jika Anda masih terlalu marah untuk bicara, diamlah sebentar sampai Anda merasa lebih tenang.

Sering bersamanya

 

Berbicara bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi. Selama fase pubertas, sangat baik jika orang tua dapat menghabiskan banyak waktu dengan anak mereka. Anda bisa melakukan beragam aktivitas yang Anda dan anak sukai. Sangat penting bagi seorang anak remaja untuk mengetahui bahwa dia dapat dekat dengan orang tuanya, tanpa harus khawatir diinterogasi.

Meluangkan waktu untuk makan bersama

 

Makan bersama adalah cara efektif untuk tetap dekat dengan anak beranjak remaja. Percakapan di sela-sela makan malam, misalnya, dapat memberi anak kesempatan untuk berbicara tentang segala hal yang terjadi pada hari-harinya. Anak Anda juga akan merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan orang tuanya tentang hal-hal yang telah dialaminya.

Menjadi lebih peka

 

Saat anak beranjak remaja, sangat normal baginya untuk mengalami beberapa perubahan. Oleh sebab itu, Anda harus menjadi lebih peka. Coba perhatikan bagaimana perubahan suasana hatinya, perilakunya, atau bahkan nafsu makannya. Demikian juga, perhatikan jika dia mulai berhenti melakukan hal-hal yang dulu membuatnya bahagia, atau jika Anda melihat dia mengisolasi diri.

Menjadi orang tua memang bukan tugas yang mudah. Namun, komunikasi yang baik akan membuat segalanya jadi lebih simpel. Semoga tips di atas bermanfaat untuk Anda!