Cara Mendidik Anak Yang Benar Dan Bijak

Jessica,
3
Cara Mendidik Anak Yang Benar

Setiap orang tua tentu berharap anak-anaknya kelak menjadi orang yang besar, orang yang berbudi luhur, dan orang yang bertanggung jawab. Akan tetapi, anak tidak akan serta merta menjadi demikian jika dia tidak terbiasa dengan hal-hal yang menjadikannya seperti itu. Diperlukan cara mendidik anak yang benar dan bijak karena tanpa didikan dan arahan yang tepat, mustahil rasanya hal itu akan terjadi.

Sebagai orang tua, sudah tentu menjadi kewajiban bagi Anda untuk mendidik anak. Pembentukan karakter anak bergantung pada bagaimana arahan yang diberikan kepadanya. Orang tua harus berhati-hati dalam menjalankan kewajiban mengasuh anak dalam masa perkembangannya. Di bawah ini adalah beberapa cara mendidik anak yang benar dan bijak yang dapat Anda lakukan.

  1. Daripada membuang energi untuk berteriak dan memukul, beri pengertian dan nasihat dengan tegas.

    Jikalau di masa lampau Anda dididik dengan kekerasan, Anda tidak harus menerapkan hal yang serupa kepada anak Anda yaitu cara mendidik anak dengan kekerasan. Tanpa harus menyakiti secara fisik, Anda dapat menyadarkannya dari kesalahan dengan cara yang lain. Kekerasan fisik dapat menimbulkan dua luka sekaligus, yakni pada fisik dan perasaan. Kendati tidak terlalu disadari, hal tersebut dapat menyebabkan trauma.

    Ketika anak Anda berbuat kesalahan, ajak bicara dengan tegas tetapi penuh kasih sayang. Koreksi kekeliruannya, berikan pengertian mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan dan bagaimana seharusnya dia bersikap. Buat sang anak menyadari kesalahannya dengan berpikir, sehingga dia lebih paham. Jika memang Anda harus menghukum, beri hukuman yang bijak dan mendidik.

  2. Ajari anak untuk selalu bersyukur dan mementingkan kebutuhan daripada keinginan.

    Yang namanya anak kecil, setiap hal baru yang menarik rasa penasarannya pasti akan selalu diminta. Sesekali tentu boleh Anda memanjakan si kecil, terutama jika yang dimintanya dapat memberikan manfaat (misal buku dongeng, ensiklopedia, dan lain-lain). Tetapi Anda juga harus dapat cerdas dalam memilah dan menentukan.

    Jika sejak kecil anak sudah terbiasa bersyukur dan tidak selalu mendapatkan yang diinginkan, pribadinya saat dewasa nanti tidak akan menyusahkan. Anak-anak seperti ini akan tumbuh menjadi sosok yang pandai membuat skala prioritas, mandiri, dan pekerja keras.

  3. Jadilah pendengar yang baik.

    Selalu ciptakan suasana yang enak dan komunikasi yang nyaman. Sebisa mungkin, selalu hadirkan quality time setiap hari. Tanyakan bagaimana kabarnya hari ini, apa saja yang sudah dilakukannya seharian, ada kejadian apa hari ini. Buat anak menjadi terbuka kepada Anda dan menjadikan Anda sebagai orang yang paling dipercaya dan dapat diandalkan. Jadilah sahabat terbaiknya.

    Pun demikian jika suatu ketika anak berbuat suatu kesalahan. Jangan terburu menyalahkan dan menghakiminya. Dengarkan dulu penjelasannya, lalu berikan feedback secara objektif. Salahkan jika memang salah, besarkan hatinya jika dia memang benar.

  4. Ajarkan bertanggung jawab, meminta maaf, dan berterima kasih.

    Apapun yang menjadi kebiasaan seseorang sejak kecil akan susah diubah. Berita baiknya, jika sejak kecil anak Anda terbiasa bertanggung jawab, maka kecil kemungkinan ketika dewasa nanti dia menjadi seseorang yang tidak dapat diandalkan dan tidak bertanggung jawab. Ajarkan kepada anak tanggung jawab terhadap Tuhan, orang tua, keluarga, diri sendiri, dan orang lain. Ajarkan tanggung jawab terhadap apa yang dimiliki, apa yang dilakukan, apa yang dipilih.

    Tidak lupa, sikap sederhana  seperti meminta maaf dan berterima kasih juga sebaiknya Anda contohkan sejak dini. Dengan cara mendidik anak seperti itu, anak akan belajar cara bertenggang rasa dan sikap saling menghormati dan menghargai.

  5. Karena orang tua adalah sosok terdekat yang dapat dijadikan panutan, jadilah versi terbaik diri Anda.

    Bisa jadi Anda selalu mengatakan kepada anak untuk tidak berbohong, tetapi Anda membiarkan anak menyaksikan bagaimana Anda menciptakan kebohongan, sekecil apapun itu. Keluarga adalah lingkungan yang paling utama dan orang tua adalah sosok yang akan pertama dilihat dan diikuti oleh anak. Sebanyak dan sebaik apapun Anda dalam menasihati anak, jika Anda tidak memberi bukti nyata melalui diri Anda sendiri, mengapa harus berharap bahwa anak akan menuruti perkataan Anda?

    Anak haruslah menjadi generasi yang lebih baik dari orang tuanya dengan menjadi pribadi yang mengadopsi nilai-nilai luhur pendahulunya. Jadilah orang yang dapat selalu dibanggakannya kepada semua orang. Jadilah orang yang selalu dirindukannya dan menjadi panutannya.

Menjadi orang tua adalah suatu amanah dan tugas yang mulia. Berbahagialah Anda karena menjadi sosok pilihan yang dianggap mampu menjalankan tugas tersebut. Dengan cara mendidik anak secara benar, bijak, dan ikhlas, berarti Anda berperan penting dalam memunculkan sosok hebat di masa depan.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

  1. Asuransi Mobil Garda Oto


    Informasi yang menarik

  2. perkembangan anak


    That is really attention-grabbing, You’re an overly skilled blogger.
    I have joined your rss feed and look forward to in the hunt for extra of
    your wonderful post. Additionally, I have shared your site in my social networks


  3. Bagus banget tulisannya
    Semoga bisa saya amalkan…

Your feedback

× Available Space for Lease