AI Memang Canggih, Tapi Tetap Ada Kelemahannya

Ris,
1
AI Memang Canggih, Tapi Tetap Ada Kelemahannya

 

AI atau Artificial Intelligence sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Namun saat ini semakin ramai diperbincangkan karena kemampuannya yang semakin canggih. Teknologi AI yang terbaru dan sedang tren salah satunya adalah photo editing ala foto studio & pas foto. Di balik kecanggihan dari kecerdasan buatan yang membuat orang kagum, ternyata tetap saja ada kelemahan yang patut dijadikan bahan pertimbangan saat menggunakannya di kehidupan sehari-hari.

 

Analisis data kurang akurat

 

Via Freepik

 

AI bekerja dan memberikan hasil kepada manusia berdasarkan data-data yang telah diinput sebelumnya. Namun, jika data-data yang diinput tersebut adalah salah, maka hasil analisa tidak akan akurat. Inilah yang dinamakan kecerdasaan Artificial Intelligence hanya terbatas pada data yang mereka miliki.

 

Bias dalam urusan algoritmik

 

Artificial Intelligence juga kerap diandalkan untuk mengatur algoritma pada komputer serta internet, khususnya di media sosial. Untuk urusan algoritmik ini, AI hanya mengandalkan keyword atau kata kunci yang telah diinput oleh programmer. Kemudian mencocokkan keyword yang disebutkan atau diketik oleh pengguna internet, lalu melakukan tugasnya. Di antaranya untuk memblokir akun, memunculkan iklan, mencarikan informasi di dunia maya, dan sebagainya.

Sayangnya, AI tergolong masih bias dalam urusan algoritmik karena hanya mengandalkan keyword, bukan sebuah kalimat secara keseluruhan. Misalnya saja pada tahun 2017 silam, algoritma Facebook dibuat untuk menghapus ujaran kebencian. Tapi sayangnya sistem algoritma tersebut tidak bekerja dengan baik dan membiarkan ujaran kebencian tetap muncul bagi sejumlah kelompok.

 

Dilihat dari manfaatnya, AI relatif mahal

 

Jika mau membandingkan biaya, AI tergolong relatif mahal dibandingkan menggunakan sumber daya manusia. Di awal, teknologi AI membutuhkan dana besar untuk pembuatan program, mengumpulkan dan menyimpan data, lalu menganalisa data. Sedangkan selama masa pemakaian, ada biaya tambahan untuk maintenance program dan juga menambah dokumentasi data.

Sebagai contoh adalah AI berupa chat bot pada e-commerce. AI ini dapat membantu meringankan kerja customer service terkait pertanyaan standar yang kerap ditanyakan berulang (FAQ). Para customer juga bisa mendapatkan jawaban dalam waktu cepat hanya dengan mengetikkan kata kunci. Jika digunakan oleh perusahaan berskala besar, tentu biayanya jadi lebih relatif murah dan mampu menjaga kepuasan customer. Lain halnya jika digunakan oleh perusahaan berskala kecil, biaya akan relatif mahal karena tenaga manusia saja sebenarnya sudah cukup mumpuni membalas pertanyaan baik yang sifatnya FAQ atau lebih mendalam.

 

Tidak ada kecerdasan emosional

 

Berbeda dengan manusia, kecerdasan buatan pastinya tidak memiliki emosional. Output dari AI pun pada akhirnya dinilai tidak ada emosi dan etika. Padahal ikatan emosional dan etika dibutuhkan untuk menjalin hubungan baik antar manusia, termasuk antara konsumen dan perusahaan.

Secanggih apapun Artificial Intelligence dan seberapa pesat perkembangannya nanti, rasanya kecerdasan emosional dan logika yang dimiliki oleh manusia mustahil diterapkan secara sempurna oleh mesin.

 

AI tidak bisa menilai suatu kondisi yang berubah-ubah dalam waktu cepat

 

Via Freepik

 

Kecerdasan buatan juga sudah mulai banyak diterapkan pada mobil-mobil. Salah satunya adalah sistem auto pilot di mana mobil bisa melaju sendiri dan mengandalkan sensor untuk menghindari tabrakan. Sayangnya, teknologi ini terkadang terlalu canggih dan sensitif. Contohnya objek asing yang ukurannya kecil di tengah jalan seperti batu dan sebenarnya bisa diterobos pun akan dihindari sehingga justru bisa membahayakan pengemudi lainnya.

‍Kesimpulannya, teknologi AI sangat canggih dan sudah amat tersistem hingga AI malahan sulit mendeteksi kesalahannya sendiri. Ditambah lagi kemampuan berpikir berdasarkan logika dan emosional masih terbatas sehingga justru bisa merugikan umat manusia. Namun pada beberapa aspek yang tidak melibatkan emosional, AI bisa banyak membantu kerja manusia dengan pengawasan ketat dan update data secara berkala.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 4.9 / 5. Vote count: 871

No votes so far! Be the first to rate this post.

  1. Menuju Teknologi Futuristik


    Artikel blog terkait canggihnya AI sangat bermanfaat. Kami menyadari bahwa berbagai teknologi terus mengalami perkembangan dan diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Layanan Sewa VR adalah salah satu contoh teknologi yang sering digunakan, terutama dalam dunia bisnis, dan menyediakan pengalaman imersif dan inovatif di berbagai bidang.

Your feedback

× Available Space for Lease