Ini Penyakit Jika Si Kecil Kurang Protein 

Vana Vana,
0
Penyakit Akibat Kurang Protein

Anak kecil terkadang memang sedikit menyulitkan jika mereka sulit makan dan sebagai-nya, dan tentu saja nutrisi lengkap dan hindari penyakit jika protein yang dikosumsi kurang. Nutrisi harus kita berikan kepada sang anak untuk dapat mendukung tumbuh kembang si kecil, tidak terkecuali protein untuk sang anak, dan tentu saja apakah Anda tahu jika sang anak kekurangan protein, penyakit apa saja yang akan timbul jika kurang protein

Beberapa pakar kesehatan selalu mengatakan bahwa sejak anak Anda berusia enam bulan dan memasuki tahap MPASI, maka kelengkapan gizi yang dibutuhkan sangatlah harus seimbang dan lengkap, dari karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan tidak kalah penting tentu saja protein bagi sang anak, jika anak kekurangan protein, maka akan beresiko dan bisa menghambat tumbuh kembang sang anak. 

Sebelum kita membahas mengenai penyakit yang bisa disebabkan karena kekurangan protein, setiap orang tua juga harus mengetahui tentang tumbuh kembang sang anak.

Anak-anak membutuhkan protein lebih banyak daripada orang dewasa, dikarenakan protein sendiri memiliki peran sebagai zat pembangun, pemelihara, dan pengganti jaringan di dalam tubuh yang rusak.

Bagian bagian tubhuh, otot, dan sistim kekebalan tubuh terdiri dari protein, dan protein juga memberikan energy sehingga sang anak bisa tetap aktif bergerak dan beraktivitas, dengan cukup protein, anak bisa meningkatkan sistim imun sehingga sang anak tidak gampang jatuh sakit.

Jika kekurangan protein pada anak, sudah jelas akan berdampak bagi kesehatan si kecil, tentu saja mengingat peran protein di dalam tubuh anak sangat penting, berikut adalah kondisi yang dapat dialami oleh anak bila kekurangan protein.

 

  • Hipoproteinemia

Hipoproteinemia merupakan kondisi dimana tingkat protein sang anak sangat rendah dalam darah, dan kondisi ini bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal, hati, celiac, dan juga radang usu.

Gejala Hipoproteinemia pada anak yang kekuerang protein bisa terjadi berat dan ringan, yaitu:

Mudah sakit dan infeksi, kulit yang kering dan mudah mengelupas, cepat lelah, rambut menipis, kering, dan juga rontok.

 

  • Kwashiorkor

Jarang ada yang mengetahui dengan nama penyakit kwashiorkor, padahal, kwashiorkor ini merupakan kondisi parah yang dikarenakan tubuh kekurangan protein atau kalori dalam tubuh pasien.

Penyakit ini bisa terjadi akibat sel tubuh tertentu tidak mendapatkan protein dengan cukup, dan tentu saja hal tersebut menyebabkan fungsi normal sel mati dan tidak dapat berkembang dengan normal, beberapa kondisi yang terjadi bila anak mengalami penyakit kwashiorkor adalah:

Stunting dimana protein sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan anak, maka stunting bisa terjadi, stunting sendiri adalah dampak yang paling umum dialami oleh anak yang kekurangan protein, anak dengan kondisi ini biasanya memiliki tubuh yang pendek, itu dikarenakan kolagen yang bisa membantu menjaga masa otot dan pertumbuhan tulang tidak cukup.

Masalah pada kulit, kuku, dan rambut dikarenakan protein jenis kolagen dan keratin berfungsi untuk menyusun kulit, rambut, dan juga kuku. Bila anak kekurangan protein ini, kuku mungkin cenderung lebih kering, mudah mengelupas, dan berubah warna.

Terjadi pembengkakan pada tubuh yang dikarenakan di dalam darah ada protein albumin atau disebut dengan plasma darah, hal tersebut berfungsi untuk mempertahankan tekanan onkotik (kemampuan untuk menarik cairan ke dalam sirkulasi darah). Bila asupan protein kurang, tekanan onkotik akan berkurang, sehingga hal tersebut bisa membuat menumpuknya cairan di jaringan dan menyebabkan edema atau pembengkakan, edema sendiri terjadi di rongga perut yang membuat sang anak akan memiliki perut yang buncit meski tubuh-nya kurus.

 

  • Marasmus

Masalah kesehatan seperti marasmus juga akan terjadi kepada anak Anda jika anak Anda kekurangan protein, sang anak akan kehilangan lemak dan otot tubuh, sehingga tentu saja pertumbuhan sang anak tidak akan normal seperti anak lain-nya.

Gejala utama penyakit marasmus adalah hilangnya lemak di jaringan tubuh dan wajah, sehingga tulang yang ada di bagian pipinya akan lebih timbul ke permukaan kulit, hal itu akan membuat kulit mengendur dan mata akan menjadi cekung.

Gejala marasmus yang diakibatkan kekurangan protein antara lain adalah pusing secara terus menerus, tubuh lemas dan lemah, kulit kering dan rapuh, berat badan menurun dan gampang mudah sakit, pertumbuhan anak juga bisa terhambat dan mengalami komplikasi serius.

 

  • Marasmus Kwashiorkor

Penyakit ini adalah gabung dari penyakit marasmus dan kwashiorkor, hal ini biasanya di alami oleh anak yang memiliki berat badan kurang dari 60% dari berat badan normal anak se-usianya, dan dengan tubuhnya yang sangat kurus, anak dengan kondisi ini juga terkadang mengalami pembenangkakan, tubuhnya lemah, masalah pada kulit, rambut, dan juga kuku.

Penyakit diatas akan timbul jika si kecil kurang protein, karena jika kekurangan protein, penyakit sang anak akan timbul seperti di-atas, tentu saja kita sebagai orang tua tidak ingin sang anak mengalami hal tersebut, dikarenakan jika begitu selain akan membuat sang anak

menderita, kita sebagai orang tua juga akan merasakan sedih dan tentu saja hal tersebut bisa kita cegah dengan memberikan protein kepada anak kita yang cukup.

Jika anak tidak ingin makan makanan yang memiliki protein, maka Anda bisa memberikan vitamin yang mengandung protein, dibandingkan anak Anda kekurangan protein dan bisa berakibat fatal bagi Anda dan juga keluarga Anda.

Perlu di-ingat, anak Anda perlu memiliki vitamin seimbang di dalam tubuh-nya jika ingin terus sehat.

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Be the first to write a comment.

Your feedback

× Available Space for Lease