Yuk, Libatkan Anak Dalam Memilih Sekolah Mereka

i1.wp.com

Tidak sedikit anak berhenti sekolah karena tidak nyaman. Begitu ditelusuri ternyata orang tua yang berada di balik semua itu. Mereka memaksa anak untuk sekolah di sana. Alhasil, anak tidak semangat untuk belajar. Cenderung malas untuk mengikuti kegiatan.

Orang tua memang mempunyai kewajiban untuk memberikan yang terbaik pada anak. Termasuk dalam urusan pendidikan. Apalagi, pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan anak. Meski begitu, jangan lupa jika anaklah yang akan belajar di sini. Mereka mempunyai hak untuk memilih sekolah yang tepat sesuai keinginan dan kemampuan. Karena itu, mulailah libatkan mereka dan pertimbangkan beberapa hal ini sebelum menentukan sekolah mana yang tepat bagi anak.

Nah, apa saja itu? Simaklah daftar berikut:

Sesuaikan dengan karakter anak

cdn.zettamedia.co

cdn.zettamedia.co

Sebelum mulai menentukan sekolah untuk anak, Anda harus tahu karakter mereka dulu. Jika mereka aktif bergerak, maka pilihlah sekolah berunsur alam. Di sana anak akan banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan terbuka dibanding berada di kelas. Akibatnya, kenyamanan dan kesenanganlah yang akan mereka dapat.

Lain halnya jika anak lebih suka ketenangan dan tipe orang fokus, maka sebaiknya sekolah negeri yang menjadi pilihan. Pasalnya, fokus pada mata pelajaran dan duduk tenang di kelaslah yang akan lebih banyak mereka lakukan. Dibandingkan berkreativitas.

Kenali lingkungan sekolah

1.bp.blogspot.com

Survei itu penting sebelum memutuskan. Survei dapat dilakukan dengan mengumpulkan brosur mengenai sekolah tersebut, browing di internet untuk melihat review, bertanya pada orang yang lebih tahu, serta datang ke sekolah langsung. Usahakan Anda tahu seperti apa kondisi lingkungan sekolah tersebut dan bagaimana kualitas tenaga pendidiknya. Pasalnya, sekolah mahal belum tentu mempunyai tenaga pendidik yang berkualitas bagus. Jadi, semua harus dipastikan terlebih dahulu sebelum memilih sekolah.

Samakan visi misi orang tua dengan sekolah

4.bp.blogspot.com

Anda pasti mempunyai visi dan misi, bukan untuk anak? Nah, carilah sekolah yang mempunyai visi dan misi yang sama. Jika Anda ingin kelak anak mempunyai pegangan agama yang kuat dalam menjalani kehidupan, maka Anda bisa memasukkan anak ke sekolah berbasis agama.

Namun demikian, jangan sampai alasan memilih sekolah tersebut hanya karena di rumah tidak ada waktu untuk mengajari mereka soal agama. Itu berisiko. Pasalnya, anak akan mengalami kebingungan jika apa yang mereka dapat di sekolah tidak sesuai dengan apa yang ada di rumah.

Pertimbangkan jarak tempuh

dfrcollection.com

Jarak bisa menjadi faktor besar yang memengaruhi semangat belajar anak. Jika waktu anak habis di perjalanan, maka semangat mereka untuk belajar lagi ketika sampai di rumah tidak akan ada. Pasalnya, mereka sudah lelah dengan aktivitas selama di sekolah dan perjalanan pulang. Otomatis begitu berada di rumah, mereka hanya ingin istirahat dan bermain. Tidak mau lagi terbebani dengan mata pelajaran apa pun.

Jadi, pertimbangkanlah jarak yang ditempuh antara rumah dan sekolah. Jangan sampai hanya karena menurut Anda sekolah tersebut bagus dan bertaraf internasional, maka anak dipaksa untuk masuk ke sana.

Perhatikan kemampuan finansial yang dimiliki

4.bp.blogspot.com

Cek kondisi finansial sebelum memutuskan. Anda harus tahu berapa uang pangkal, uang bulanan, dan biaya lain selama anak melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut. Jangan sampai ada yang terlewat satu pun informasinya. Pasalnya, itulah yang nanti menjadi bahan pertimbangan untuk anak bisa masuk ke sana atau tidak. Sesuaikan semuanya dengan kemampuan finansial yang dimiliki.

Kelima pertimbangan di atas tidak akan ada artinya jika Ayah dan Bunda tetap memilih sendiri sekolah untuk anak. Lain halnya, jika mereka dilibatkan. Mulailah ajak mereka berdiskusi dan mengunjungi lingkungan sekolah sebelum memutuskan. Terlebih beberapa sekolah menerapkan program trial untuk anak bisa mencoba terlebih dahulu sebelum masuk. Jadi, Anda bisa tahu apakah anak akan nyaman atau tidak ketika bersekolah di sana.

Yuk, mulai libatkan anak dalam memilih sekolah agar tidak ada penyesalan di belakang.

Exit mobile version