Kuliah atau Berorganisasi, Mana yang Lebih Penting?

Kuliah dan organisasi adalah kesibukan yang mustahil dipisahkan dari kehidupan mahasiswa. Keduanya adalah wadah yang tepat untuk menempa skill atau keahlian yang sesuai dengan minat bakatnya. Di kampus, banyak organisasi kemahasiswaan yang bisa diikuti, mulai dari forum diskusi, seni budaya, jurnalistik, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Umumnya, setiap mahasiswa mengikuti paling tidak satu organisasi yang mereka suka. Tentu saja hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan pembagian waktu untuk belajar, kuliah, dan berorganisasi. Maklum saja, pada beberapa hal, berorganisasi memang terkadang cukup menguras waktu, terutama ketika akan menggelar event tertentu.

Namun, ada juga mahasiswa yang sama sekali enggan berorganisasi karena menganggap bahwa kegiatan tersebut tidak terlalu perlu dan hanya akan mengganggu konsentrasi kuliah. Sebaliknya, ada yang lebih sering menghabiskan waktu untuk nongkrong di forum-forum diskusi daripada mendengarkan kuliah dari dosen.

Lalu, mana sih yang sebetulnya lebih penting? Kuliah atau berorganisasi? Atau kuliah sambil berorganisasi? Sebelum menjawab secara jelas pertanyaan tersebut, ada baiknya kita membahas manfaat dari masing-masing kegiatan, baik kuliah maupun berorganisasi.

Manfaat Fokus Kuliah

Mahasiswi - pixabay.com

Mahasiswi – pixabay.com

Manfaat Mengikuti Organisasi

Memperluas Jaringan – pixabay.com

Organisasi juga punya banyak manfaat yang tidak akan bisa ditemukan di bangku kuliah, antara lain:

Organisasi adalah wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk mengasah soft skill-nya yang takkan pernah bisa didapat dari kuliah dosen, mulai dari kepemimpinan, tanggung jawab, public speaking, dan sebagainya.

Bergabung di organisasi (baik tingkat fakultas maupun universitas) akan membuat kita mengenal lebih banyak orang. Dengan begitu, jaringan pergaulan kita meluas, teman-teman juga semakin banyak.

Karena sudah terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang, mahasiswa yang berorganisasi punya pola pikir yang lebih matang dan berbeda daripada mahasiswa yang hanya aktif kuliah. Selain itu, kita juga bisa belajar menghargai pendapat orang lain yang tidak sejalan dengan pikiran kita.

Bagaimana dengan Kuliah Sambil Berorganisasi?

Waktu – pixabay.com

Karena ingin mendapat manfaat dari kegiatan akademik dan di luar perkuliahan, mahasiswa biasanya membagi waktu untuk bergabung dalam sebuah organisasi sambil tetap konsentrasi berkuliah. Sayangnya, karena ketidakmampuan diri memanajemen waktu, salah satu dari kegiatan tersebut malah jadi keteteran.

Kalau bukan kuliahnya yang dikorbankan, organisasinya yang bubar jalan, biasanya begitu. Sebetulnya kuliah sambil berorganisasi bisa saja kok berjalan dengan lancar asal pandai mengatur waktu saja.

Jadi, Mana yang Lebih Penting, Kuliah atau Organisasi?

Kuliah – flickr.com

Keduanya penting, kuliah menyediakan disiplin ilmu yang akan bermanfaat bagi pencapaian karier mahasiswa ketika sudah lulus nanti, sedangkan soft skill yang diperoleh selama mengikuti organisasi juga akan menunjang kehidupan si mahasiswa ketika terjun di tengah-tengah masyarakat.

Maka tidak heran, selain ber-IPK tinggi, syarat lain yang wajib dipenuhi setiap pelamar beasiswa adalah keaktifan berorganisasi dan pengabdian dirinya kepada masyarakat. Ini karena pihak pemberi beasiswa ingin memastikan bahwa penerimanya adalah orang yang benar-benar kompeten dalam berbagai bidang.

Jadi, kuliah atau organisasi, sekarang sudah tahu jawabannya, kan?

Exit mobile version