Belajar Psikologi untuk Remaja, Perlukah?

Umumnya belajar psikologi hanya dipelajari oleh para ahli atau orang-orang yang memang secara khusus belajar pada lini bidang tersebut. Pada remaja, psikologi hanya diterapkan pada anak-anak yang bermasalah atau berbuat buruk seperti tidak mampu mengontrol emosi yang pada akhirnya melukai diri sendiri maupun orang lain, atau remaja yang memiliki penyakit kelainan, misal DOD, trauma, obsesi akan suatu hal, dan sebagainya.

Sejatinya, mempelajari ilmu psikologi dapat dimulai sejak dini oleh siapa saja, khususnya remaja. Mengingat remajalah yang menjadi generasi penerus bangsa. Masa remaja pula yang dijadikan sebagai waktu terbaik dalam pencarian jati diri dan pembentukan karakter.

Untuk itu, mempelajari ilmu psikologi baik secara formal dari instansi pendidikan, konsultasi dengan ahli, maupun mandiri dari buku oleh remaja sangat penting. Berikut manfaat yang dapat Anda rasakan dari belajar psikologi.

  1. Membantu menemukan jati diri dan mengenalinya

Belajar Psikologi

livescience.com

Belajar psikologi dapat membantu Anda mengenali diri sendiri, mengetahui seperti apa sifat dan karakter yang dimiliki. Dengan begitu, Anda pun dapat membuat keputusan yang tepat ketika terlibat suatu masalah. Segala risiko sudah menjadi pertimbangan, sehingga mampu bertanggung jawab ketika ternyata apa yang diputuskan berakhir tidak sesuai harapan.

Memahami diri sendiri, berarti lebih mudah dalam menentukan sikap terhadap orang lain. Prinsip pun tidak akan mudah goyah. Bahkan, Anda dapat memilah teman mana yang baik untuk menguatkan karakter yang sudah terbentuk tersebut, yang bisa menjadi tempat berbagi cerita ketika kesulitan didapat.

  1. Mengetahui pemanfaatan teknologi yang tepat

pepper-zone.com

Gadget memang barang yang sudah wajib ada di tangan remaja milenial sekarang ini. Akan tetapi, ketika Anda memutuskan untuk belajar psikologi sejak usia remaja, maka Anda pun dapat mengetahui lebih lanjut dari manfaat teknologi yang sebenarnya.

Kecanggihan teknologi bukan hanya untuk bermain media sosial, meningkatkan popularitas, akan tetapi juga dapat bernilai positif untuk berbuat kebaikan. Bukan hanya sekadar memudahkan komunikasi, tetapi juga berbagi dengan orang lain yang berada di wilayah lain dan mendapat informasi lebih cepat.

Psikologi mengajarkan untuk memanfaatkan teknologi lebih tepat dan memilah konten mana yang layak untuk dibaca maupun diikuti dan mana yang pantas diabaikan.

  1. Lebih tanggap terhadap lingkungan sekitar

nurettnosty.com

Mampu memahami diri sendiri, mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, maka kepekaan Anda pun bertambah. Remaja yang belajar psikologi sejak dini, memiliki tingkat kepekaan lebih terhadap lingkungan. Ketika ada masalah terkait kebersihan maupun keamanan di sekitar tempat tinggal, cenderung lebih tanggap.

Contoh saja, ketika di lingkungan sekitar Anda masih banyak masyarakat membuang sampah secara sembarangan, Anda akan mengeluarkan gagasan untuk menempatkan tempat sampah di sepanjang jalan agar memudahkan masyarakat dalam membuang sampah. Bahkan, memberikan tempat sampah yang berbeda dan mengedukasi masyarakat agar dapat memilah sampah sesuai jenisnya.

  1. Mampu mengontrol emosi sejak dini

mintedcreative.com

Belajar psikologi juga menguntungkan Anda dalam mengontrol emosi. Ketika orang berkoar mengenai sesuatu yang buruk di sosial media, Anda cenderung hanya akan melihat dan mencari fakta di balik berita tersebut, tidak terpancing dan ikut menyerang.

Pengendalian emosi yang baik tidak lepas dari karakter yang terbentuk dari kebiasaan menekuni ilmu psikologi sejak dini maupun lingkungan sekitar, serta pendewasaan terhadap menyerap informasi yang baik dari sosial media.

  1. Memiliki ketenangan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah

dbs.com

Manfaat lain dari belajar psikologi terletak dalam ketenangan bersikap. Pengontrolan diri mampu mencegah Anda bertindak gegabah atau terburu-buru dalam mengambil tindakan. Segala risiko akan dipertimbangkan, fakta akan dikumpulkan sebelum keputusan diambil. Ketika apa yang terjadi ternyata tidak sesuai harapan, Anda pun tidak marah. Cenderung berpikir untuk menelaah masalah dan mencari solusi selanjutnya agar hasil sesuai keinginan.

Jadi, masih berpikir bila belajar psikologi bagi remaja tidak perlu?

Exit mobile version