7 Strategi Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus

Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Mengajar anak berkebutuhan khusus tidak hanya memerlukan kesabaran, tetapi strategi agar mereka merasa nyaman dan mampu mendapatkan informasi dengan tepat.

Strategi di bawah ini perlu dikuasai oleh para guru di sekolah dan orang tua di rumah. Tujuannya agar anak bisa mendapatkan pelajaran atau menguasai sebuah kemampuan baru. Simak triknya di bawah ini!

Interaksi

strategi mengajar

pixabay.com

Banyak orang yang salah memulai interaksi dengan anak kebutuhan khusus. Biasanya mereka memulai interaksi dengan pertanyaan, lalu anak enggan menjawab, dan orang menyerah kemudian akhirnya berbicara pada orang tuanya.

Jika Anda mau mengajar anak berkebutuhan khusus, gunakan aturan yang berkenalan yang baik. Pertama, kenalkan diri Anda dan jelaskan bagaimana Anda merasa berhubungan dengan anak tersebut. Anda bisa mulai mengajak berjabat tangan, menyentuh tangan, bahu, atau mukanya. Perlu diingat, tidak semua anak suka disentuh, seperti misalnya anak autis.

Anda juga dapat menjelaskan aktivitas apa yang akan Anda lakukan bersama anak tersebut, dari awal hingga akhir, sambil menatap kedua mata anak.

Observasi

pixabay.com

Beberapa anak dengan berkebutuhan khusus menerima input sensori dengan cara yang berbeda dan kesulitan untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya. Ingatlah bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Selalu lihat sesuatu yang berbeda dan berpikir jika anak tersebut sedang mencoba berkomunikasi dengan Anda. Jika Anda tidak yakin, Anda bisa bertanya kepada orang tuanya atau orang tua lainnya.

Lingkungan belajar yang aman

pixabay.com

Perilaku anak berkebutuhan khusus kadang tidak terduga. Oleh karena itu, penting untuk mendahulukan keselamatan dan mengatur lingkungan agar nyaman secara fisik dan emosional.

Lebih fleksibel

pixabay.com

Mengajar anak berkebutuhan khusus harus menggunakan metode yang beragam untuk membuat anak mengerti dan menguasai kemampuan baru. Misalnya, jika anak menolak pisah dengan orang tuanya, maka bawa orang tuanya ikut beraktivitas selama beberapa menit untuk mengurangi kecemasan anak, lalu orang tua dapat mundur perlahan.

Contoh lainnya adalah anak berkebutuhan khusus akan sulit memahami konsep abstrak pada pelajaran agama. Tugas Anda adalah menuangkan pelajaran tersebut dalam sebuah permainan atau projek seni agar terlihat bisa diterima oleh akal.

Harus konsisten

pixabay.com

Jika terdapat peraturan di sebuah kelompok, maka aturan tersebut harus diaplikasikan secara konsisten kepada semua orang. Misalnya, jika Anda memiliki tujuan dan jadwal belajar, maka semua orang di dalam kelompok harus mengikuti hal tersebut. Bedanya, anak berkebutuhan khusus memerlukan dukungan ekstra atau guru pendamping yang duduk bersamanya.

Sama dengan memberi hukuman. Misalnya Anda menerapkan hukuman bahwa anak yang memukul harus ke luar kelas untuk menenangkan diri. Maka Anda menerapkan aturan tersebut pada anak regular atau anak berkebutuhan khusus.

Gunakan isyarat visual, auditori, atau taktil

pixabay.com

Memiliki isyarat yang tepat pada sebuah lingkungan dapat berdampak positif pada anak berkebutuhan khusus. Anda bisa menggunakan kartu yang berisi tulisan instruksi sederhana untuk menolong anak mengingat aturan perilaku yang baik. Jika anak Anda tidak bisa baca, maka gunakan gambar.

Contoh lainnya adalah daripada berteriak untuk menyuruh sekelompok anak untuk diam, sebaiknya gunakan siulan atau tepuk tangan agar menarik perhatian mereka.

Sedangkan isyarat taktil bisa dilakukan dengan menyentuh bahu dengan lembut atau menawarkan selimut dan kain lembut lainnya adalah cara yang mudah untuk menarik perhatian seseorang. Anda tidak perlu mendorong atau menarik keras anak.

Menjadi pengajar yang positif

pixabay.com

Perilaku positif adalah kualitas paling penting yang harus dimiliki oleh orang-orang yang mengajar anak berkebutuhan khusus. Meskipun Anda memiliki pengalaman yang tinggi, Anda akan kesulitan berinteraksi dengan anak difabel jika memiliki perilaku dan asumsi negatif.

Mengajar anak berkebutuhan khusus tidak bisa sendirian, perlu peran keluarga dan kerjasama yang kuat dengan guru. Agar anak tidak bingung, pastikan setiap orang berkomunikasi untuk menerapkan strategi yang sama.

Exit mobile version