5 Kiat Agar Tidak Mudah Terpengaruh Kebiasaan Buruk Teman di Kampus

Setelah SMA, masa kuliah adalah masa dengan tantangan berbeda. Anda akan semakin banyak bertemu beragam jenis manusia. Dari berbagai watak dan karakter, pasti ada saja teman kuliah yang berpotensi memberi pengaruh buruk. Lalu, bagaimana kiat agar tidak mudah terpengaruh kebiasaan buruk teman di kampus?

Mau menghindari mereka juga tidak mudah. Lagipula, itu juga bukan cara yang dewasa. Justru, di sinilah kamu dituntut agar bersikap lebih dewasa dan dapat mengendalikan diri sendiri. Jadi, tidak ada lagi alasan peer pressure atau karena ingin ikutan teman biar dianggap keren, meskipun salah.

Takut mudah terpengaruh kebiasaan buruk teman di kampus, tapi bingung cara menolak tanpa menyinggung mereka? Inilah lima (5) kiatnya:

Ingat tujuan kuliah

Mudah Terpengaruh

pixabay.com

Tiga kebiasaan buruk mahasiswa adalah: hobi titip absen biar bisa bolos, tidak bisa mencicil belajar dan mengerjakan tugas kuliah, hingga melakukan copy-paste. Jika Anda termasuk pelakunya atau sering diajak teman membolos, sebaiknya segera kurangi.

Ingatlah tujuan kuliah. Selain itu, bila orang tua sudah membayar kuliah Anda dengan susah payah, masa Anda mau membalasnya dengan membiarkan kuliah berantakan? Apalagi gara-gara mudah terpengaruh teman yang senang mengajak Anda membolos.

Bersikap ramah ke semua orang, tapi jangan mengumbar rahasia pribadi

pixabay.com

Masa kuliah adalah saatnya berani keluar dari zona nyaman. Pastinya senang bila Anda bertemu, mengenal, dan berteman dengan berbagai orang di kampus. Bersikap ramah dapat mempermudah saat Anda membutuhkan pertolongan.

Namun, jangan sampai kebablasan hingga mengumbar rahasia pribadi sendiri ke sembarang orang. Misalnya: curhat soal kondisi keuangan keluarga. Bila ada teman kuliah yang berniat kurang baik, seperti mengajak Anda ikut bisnis sampingan tapi ilegal, Anda bisa mudah terpengaruh.

Mengisi agenda kegiatanmu dengan yang penting-penting

pixabay.com

Bila baru semester satu, mungkin jadwal Anda belum sepenuh saat semester tiga dan seterusnya. Jam-jam kosong antar kelas cukup rawan untuk membuat Anda mudah terpengaruh saat diajak teman membolos. Yang awalnya ‘hanya sesekali’ lama-lama bisa berkali-kali bila sampai terlena.

Boleh memanfaatkan jam-jam kosong untuk beristirahat. Bila sudah di kampus, Anda bisa mengikuti berbagai kegiatan di luar mata kuliah yang berguna. Misalnya: ikutan workshop menulis, ikut organisasi, atau memanfaatkan perpustakaan. Jadi, waktu luang tidak akan terbuang percuma dan tidak tergoda ajakan teman untuk bermalas-malasan.

Banyak berteman yang lebih memberi pengaruh positif

pixabay.com

Teman kuliah yang enak diajak bersenang-senang belum tentu selalu memberi pengaruh positif. Bisa jadi, saat Anda susah, mereka malah entah ke mana. Bahkan, ada yang cukup tega dengan meninggalkan Anda sendirian untuk menyelesaikan tugas kelompok.

Bila termasuk mahasiswa yang mudah terpengaruh dengan teman semacam ini, saatnya memilih. Lebih baik banyak berteman dengan mereka yang tidak selalu mau diajak bersenang-senang. Bukan berarti mereka tidak seru. Justru, mereka-lah yang paling bisa diandalkan saat Anda terkena masalah.

Teman yang memberi pengaruh positif justru mereka yang rajin mengingatkan Anda untuk tidak membolos dan selalu mengerjakan tugas. Bukan mereka yang selalu mengajak Anda hanya nongkrong tak jelas di kampus dengan alasan: “Mumpung masih muda.”

Bertemanlah dengan mereka yang punya kebiasaan baik.

Berani memberi batasan untuk diri sendiri demi kebaikan jangka panjang

pixabay.com

Anda tidak perlu sampai memusuhi teman-teman kuliah yang menurut Anda memberikan pengaruh buruk. Justru, Anda yang harus belajar agar tidak mudah terpengaruh. Selama berani memberi batasan untuk diri sendiri, rasanya aman-aman saja Anda tetap bergaul baik dengan mereka.

Selama gigih mempertahankan niat dan tujuan kuliah, Anda tidak akan mudah terpengaruh oleh teman-teman kuliah yang kurang baik.

Exit mobile version