Yuk, Belajar Menjadi Sahabat Anak! Begini Cara-Caranya

bucurestifm

Saat mulai menginjak usia sekolah, intensitas pertemuan anak dengan orang tua secara otomatis akan berkurang. Anak akan bertemu teman baru dan mulai sibuk dengan aktivitas di sekolahnya. Tidak jarang, fase ini akan membuat hubungan anak dan orang tua perlahan-lahan merenggang. Jika biasanya ia hanya memiliki orang tua sebagai tempat bercerita, saat menginjak dewasa, anak akan mulai membagi suka dukanya pada orang lain seperti pada guru ataupun teman-temannya. Maka dari itu, penting bagi setiap orang tua untuk belajar menjadi sahabat anak agar komunikasi antar keduanya tetap lancar. Jika hubungan antar orang tua dan anak harmonis, maka mengasuh dan mendidik buah hati pun akan jadi lebih mudah. Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menjadi sahabat anak.

 

Menyelami Dunia Anak

Menjadi Sahabat Anak

Sumber : appletreebsd

 

Agar dapat menjadi sahabat anak, tentunya orang tua harus membuat anak merasa nyaman menceritakan segala hal yang ia alami dalam kehidupan sehari-harinya. Baik itu tentang pelajaran sekolah, teman, gadget, hobi, film, musik favorit, hingga tokoh idola anak. Ketika orang tua sudah memahami tentang dunia anaknya dengan saksama, obrolan apa pun bersama anak akan terasa nyambung dan mengasyikkan. Anak pun akan dengan senang hati menjadikan Anda tempat curhat pertamanya.

 

Menjadi Pendengar yang Baik

Sumber : gulalives

 

Menginjak dewasa, anak akan menemui lebih banyak hal yang dapat membuatnya merasa bahagia, sedih, juga kecewa. Agar anak tidak enggan untuk menceritakan isi hatinya, orang tua haruslah mampu menjadi pendengar yang baik. Biarkan anak bercerita secara terbuka layaknya bercerita pada sahabatnya. Dengarkan baik-baik dan pahami apa yang ingin ia peroleh dari menceritakan hal tersebut pada Anda. Apakah ia ingin mendapat dukungan, pujian, apresiasi, atau solusi dari masalahnya.

 

Tidak Menghakimi Jika Anak Salah

Sumber : pijarpsikologi

 

Kebanyakan orang tua akan merasa kesal dan marah saat anak tidak menurut atau melakukan kesalahan. Hindari melakukan hal ini jika ingin menjadi sahabat anak Anda. Melampiaskan kekesalan dengan membentak dan menghakimi akan membuat Anak merasa takut dan tidak nyaman. Tidak jarang anak bahkan menjadi berontak dan tidak mau mendengarkan orang tuanya lagi.

Sebagai solusi, Anda dapat memancingnya untuk mengungkapkan alasan di balik tindakannya. Jika memang yang ia lakukan tidak tepat, ajak ia memikirkan bersama Anda kalau tindakannya tersebut kurang baik karena dapat merugikan  dan menyakiti dirinya maupun orang lain, misalnya.

 

Tidak Sibuk Sendiri Saat Bersama dengan Anak

Sumber : klubwanita

 

Sering kali, orang tua justru mensyukuri kesibukan anak di sekolah karena pada saat yang sama,  orang tua pun dapat melakukan kesibukan lain, seperti kembali bekerja. Boleh saja melakukan hal demikian, namun jangan sampai terlena dan membawa serta kesibukan-kesibukan itu saat bersama dengan anak. Berhentilah berkutat dengan komputer. Letakkan pula ponsel Anda saat sedang bercengkerama dengan anak di rumah. Ciptakanlah kondisi ketika anak dapat merasakan kehadiran Anda dan merasa Anda selalu ada di sisinya.

 

Memberikan Kepercayaan pada Anak

Sumber : appletreebsd

 

Supaya usaha menjadi sahabat anak Anda dapat berjalan dengan lancar, cobalah untuk memberikan kepercayaan pada anak. Memang terkadang sulit karena naluri sebagai orang tua selalu ingin menjaga anaknya. Namun yakinlah, anak tidak akan suka jika terlalu sering dilarang dan dipaksa untuk menuruti semua keinginan Anda.

 

Bersikaplah demokratis. Izinkan ia menentukan pilihannya sendiri, misalnya saat memilih sekolah ataupun kegiatan yang ia minati di sekolah. Berikan pula ia kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Saat Anda memberikan kepercayaan pada anak, ia akan berusaha menghargai kepercayaan tersebut dan justru cenderung akan berusaha untuk jujur pada Anda. Sebaliknya, jika Anda terlalu over protective, keinginannya untuk melawan malah akan jadi semakin besar.

Jadi, sudahkah Anda siap menjadi sahabat anak? Yuk, terapkan cara-cara di atas!

Exit mobile version