Pentingnya Membiasakan Diri Menulis Jurnal

4.bp.blogspot.com

Seringkali, kesibukan membuat kita tak sempat untuk menarik jeda, merenung, atau mengkaji ulang apa yang telah berlalu. Karena hal itulah, banyak pelajaran berharga yang sekadar mampir, tapi tak pernah betul-betul terserap. Jika tak mau rugi, kita perlu melakukan sesuatu untuk memperlambat laju waktu yang bergerak, yakni dengan mendokumentasikan. Untuk itulah, salah satu metode terbaik yang dapat dicoba adalah menulis jurnal.

Banyak orang-orang berpengaruh di dunia menyimpan detail hidup mereka dalam sebuah jurnal. Mulai dari Ernest Hemingway, Leonardo Da Vinci, Charles Darwin, hingga musisi Kurt Cobain. Tujuannya bisa sebagai bentuk rekaman bagi diri sendiri dan orang lain, atau semata medium bagi si penulis untuk menyampaikan gagasan, ide, dan perasaannya. Tujuan menulis jurnal beragam, sama halnya dengan manfaatnya. Meski Anda merasa tak begitu butuh, manfaat-manfaat berikut barangkali membuat Anda tertarik.

Meningkatkan Level IQ

Meningkatkan Level IQ-santinorice.com

Meningkatkan Level IQ-santinorice.com

Laporan studi dari University of Victoria mengungkapkan, “Menulis, sebagai bagian dari pembelajaran bahasa, memiliki korelasi positif terhadap inteligensi.” Maka dari itu, menulis jurnal dapat menjadi teknik jitu untuk mengeksplorasi bahasa. Si penulis akan terus menjelajah kata dan frasa baru untuk mempercantik tulisannya, yang mana akan memperluas lingkup kosakata yang ia punya. Lalu, studi yang sama juga menambahkan, “Salah satu cara untuk mengukur tingkat inteligensi adalah dengan tes kosakata.”

Kemampuan Penyusunan Skala Prioritas

Kita kerap mencantumkan serangkaian daftar tujuan di halaman jurnal. Biasanya, tingkat kepentingannya akan diatur sedemikian rupa, dari yang bersifat sekunder, hingga yang paling mendesak. Ketika melakukan hal tersebut, otak kita akan menunjukkan kemampuannya untuk memilah-milah masalah, lalu mengurutkannya secara struktural. Hasilnya, intuisi pun bergerak, memberitahu kita perihal poin-poin yang harus berada di posisi teratas dalam skala prioritas.

Mengembangkan Tingkat Kecerdasan Emosi

Kecerdasan Emosi-kecerdasanemosional.org

Kecerdasan emosi ialah kecakapan seseorang untuk mengenali, mengakali, dan mengendalikan emosi mereka serta orang lain. Kecerdasan emosi tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain di sekitar kita. Untung mengembangkannya, yang perlu dilakukan bukanlah berlatih hitung-hitungan, tetapi pengkajian dan instrospeksi terhadap diri sendiri. Sementara itu, proses menulis jurnal dapat mengantarkan si penulis pada mode kontemplasi. Dengan merunutkan persoalan pribadi yang juga terkait dengan kehidupan sosial, penulis akan mudah menyerap perasaannya.

Mempertajam Memori dan Kemampuan Kognitif

Mempertajam Memori-cdn.idntimes.com

Saat menulis jurnal, setiap kata yang ditulis merupakan representasi dari gagasan-gagasan dalam kepala. Pemilihan kata demi kata, struktur, serta pengembangan ide, secara otomatis akan membuat otak terus ‘menyunting’. Dampaknya, bersamaan dengan memori yang terus terasah, kemampuan kognitif pun ikut terlatih.

Menanamkan Sifat Disiplin Diri

Sifat Disiplin Diri-www.simulasikredit.com

Sangat banyak aktivitas yang membutuhkan suasana hati yang pas agar melakukannya lebih mudah dan efisien. Jika seseorang sedang dalam kondisi malas, pekerjaan yang ia lakukan cenderung tidak optimal. Tetapi, jika suasana hati terus mengambil kendali, sifat tidak disiplin dan etos kerja buruk akan menempel pada diri kita. Oleh sebab itu, sebagai salah satu kegiatan yang cukup bikin malas, membiasakan diri menulis jurnal senantiasa ‘memaksa’ kita untuk terus disiplin.

Kemampuan Berbicara Ikut Berkembang

Sebagai bagian dari kemampuan berbahasa, koneksi antara menulis dan berbicara cukup kuat. Kebiasaan yang dilakukan saat menulis serta-merta juga mempertajam kemampuan berbicara. Kecermatan seperti penyusunan kalimat, pemilihan diksi, atau penyampaian gagasan dalam menulis, secara tak langsung turut melatih aspek yang sama dalam berbicara.

Masih banyak lagi manfaat dalam menulis jurnal. Semisal, menajamkan kreativitas, meringankan stres, atau meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah. Menulis memang merepotkan, tapi jika sudah terbiasa, praktiknya pun akan terasa lebih ringan. Yang terpenting adalah kemauan untuk meluangkan waktu.

Exit mobile version