Setop Demoralisasi Generasi Muda demi Perbaikan Nasib Bangsa

Menurut BKKBN, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2020. Artinya, generasi mudalah yang akan banyak menjadi pucuk pimpinan dan pengendali roda kehidupan bangsa. Secara statistik, diprediksi sekitar 180 jiwa yang ada pada tahun tersebut termasuk dalam kataegori usia produktif, sementara sisanya hanya sekitar 60 juta jiwa. Angka yang cukup besar, bukan?

Penyimpangan Nilai-nilai Akibat Modernisasi

Source - pixabay

Source – pixabay

Akan tetapi, melihat kondisi yang seperti ini, agak mustahil rasanya dapat mencapai puncak kesejahteraan yang diinginkan. Sekalipun kelak Indonesia berhasil memelesatkan tingkat perekonomian, belum tentu kesejahteraan masyarakat juga turut terangkat. Pasalnya, demoralisasi generasi muda saat ini cukup mengkhawatirkan. Padahal, segala carut-marut yang ada dalam kehidupan bangsa saat ini justru berasal dari krisis moral yang kian mengkhawatirkan.

Demoralisasi generasi muda ini tidak dapat dipisahkan dari faktor modernisasi. Mereka tumbuh menjadi individu modern digital dengan karakter yang kurang sesuai dengan cita-cita bangsa—sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila, sebagai ideologi bangsa. Semakin hari, generasi muda semakin berani dalam bertingkah yang melanggar norma-norma agama dan budaya ketimuran. Jangankan mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat, sekadar untuk mengukuhkan persatuan bangsa dan musyawarah untuk mufakat pun kini semakin susah ditemukan.

Peran Generasi Muda dalam Kemajuan Bangsa

Source – pixabay

Sejak dulu, generasi muda sudah terbukti sebagai pihak yang berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Berbagai organisasi politik yang didirikan untuk mencapai kemerdekaan diisi dan dijalankan oleh generasi muda Indonesia. Munculnya era reformasi juga atas perjuangan keras generasi muda.

Generasi muda adalah aset berharga yang dimiliki oleh suatu bangsa. Sekalipun betapa kaya tanah dan sumber daya alam yang ada di tanah nusantara, jika generasi mudanya tidak cukup berkualitas, maka kemajuan bangsa pun tak akan tercapai. Dan tentu saja, demoralisasi generasi muda yang dibiarkan terus menerus akan menurunkan kualitas dan justru menjerumuskan bangsa.

Sudahi Demoralisasi Generasi Muda

Source – pixabay

Suka tidak suka, demoralisasi generasi muda harus segera disudahi. Semakin lama keadaan ini dibiarkan, semakin jauh pula cita-cita bangsa dapat dicapai. Lantas, bagaimana solusi untuk menekan demoralisasi generasi muda?

 

 

Boleh dibilang, moral seseorang dapat dilihat dari keimanannya. Agama apa pun tentu mengajarkan nilai-nilai positif dalam kehidupan dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, seseorang yang memiliki keimanan cukup kuat akan lebih baik dalam mengendalikan diri terhadap hal-hal yang tidak semestinya dilakukan.

 

 

Selain meningkatkan keimanan, wawasan dan ilmu pengetahuan juga perlu ditingkatkan. Dampaknya, pikiran akan menjadi semakin terbuka. Orang-orang yang memiliki wawasan luas pun akan menjadi terlalu sibuk hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak memberi manfaat baginya.

Demoralisasi generasi muda juga dapat ditekan melalui pegembangan keterampilan, minat, dan bakat. Fokuslah membuat suatu karya dan prestasi yang membanggakan dibandingkan hanya melakukan hal-hal remeh yang tidak menguntungkan.

 

 

Beberapa ciri manusia modern antara lain adalah terorganisasi dan visioner. Bukannya terlalu sibuk memikirkan kesenangan di masa sekarang, manusia modern justru telah memiliki target jelas apa yang mereka inginkan di masa depan dan mulai mempersiapkan langkah-langkahnya sedini mungkin. Karena itulah, jangan justru salah menafsirkan bahwa manusia modern justru hanya sekadar berhura-hura, bersaing mendapatkan puncak eksistensi dalam dunia digital, dan sebagainya.

 

 

Mau tidak mau, sebagai penduduk bangsa Indonesia, kehidupan berbangsa dan bernegara juga harus dipenuhi. Ini jugalah yang menjadi alasan pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi pelajar Indonesia. Dengan demikian, generasi muda akan senantiasa diingatkan soal tanggung jawabnya sebagai penduduk negara.

Sebagai penerus bangsa, generasi muda haruslah memiliki kualitas yang baik demi keberlangsungan napas kemerdekaan suatu bangsa. Mari cukupkan demoralisasi generasi muda untuk nasib bangsa yang lebih baik.

Exit mobile version