Dapat Dosen Pembimbing Killer? Tenang, Ikuti Kiat Berikut agar Skripsimu Cepat Kelar

Dosen pembimbing merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan perjuangan kamu untuk menyusun skripsi. Dia juga akan turut menentukan seberapa cepat kamu bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Meski begitu, terkadang kamu harus menerima kenyataan jika dosen pembimbing tersebut killer. berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk menaklukkan hati sang dosen:

Tingkatkan kemampuan komunikasi

Dosen Pembimbing

Kemampuan komunikasi yang baik selalu menjadi modal utama untuk menciptakan hubungan yang baik. Siapa pun boleh saja bersikap killer ke kamu, tetapi jika tahu cara bersikap dan bertutur di hadapan orang itu, terampil membaca situasi, sanggup menjadi pendengar yang baik, mampu memahami maksud ucapan dan tindakannya, dan siap memenuhi keinginannya, semuanya akan baik-baik saja.

Temui secepatnya

Sebelum menemui dosen pembimbing, tanyakan dulu padanya cara berkomunikasi yang dikehendakinya. Apakah dia bersedia dihubungi melalui telepon, SMS/WhatsApp, surel, atau harus bertatap muka. Jika dia setuju untuk bertatap muka, kamu harus menemui secepatnya. Semakin lama kamu menunda, semakin kuat alasannya untuk memberi kamu “latihan mental” pada kesempatan pertama. Hadapi, Sob. Buktikan kalau kamu layak mendapat perhatiannya.

Ungkapkan rencana kamu untuk menyelesaikan penelitian dan maju ke tahap sidang

pixabay.com

Ini penting agar dia tahu bahwa kamu memang serius untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu. Katakan (misalnya), “Bu, saya berencana untuk bisa sidang April. Mohon doa dan dukungan Ibu supaya bisa selesai tepat waktu”.

Meski tak selamanya permohonan yang sangat sopan dan santun ini mendapat jawaban yang sepadan, namun apapun tanggapan yang kamu dengar ucapkan saja, “Terima kasih, Bu”. Sambil tersenyum.

Ketika dosen minta revisi, segera perbaiki

Permintaan revisi terkadang membuat hati luluh lantak dan semangat terjun bebas, khususnya bila hasil mengetik semalaman dicorat-coret dalam hitungan menit. Jangan loyo, dong! jangan larut dalam kekecewaan. Ingat, semua perbaikan itu untuk kebaikan kamu juga, bukan untuk dosen.

Manfaatkan setiap kesempatan untuk bertemu dosen

pixabay.com

Kalau kamu ketemu dosen di toilet, masjid, atau di mana pun, coba deh singgung kemajuan penelitian kamu. Jangan cuma senyum sambil menunduk saja. Pada umumnya, dosen akan merasa senang kepada mahasiswa yang kerap berkonsultasi dengannya. Dari sikap itu akan terlihat kalau kamu serius dan menganggap penelitian itu penting.

Menemui dosen pembimbing sesering mungkin adalah kunci menuju lancarnya skripsi kamu. Komunikasi dengannya tidak boleh renggang selama kamu menyusun skripsi. Setidaknya, temui dosen pembimbingmu setiap pekan.

Sesekali bawalah oleh-oleh untuknya

Sesekali bawalah oleh-oleh untuk dosen, terlebih jika bimbingan diadakan di rumahnya. Ini pendekatan kekeluargaan, Kawan. Sebagian orang menganggap pemberian semacam itu bentuk suap untuk kelancaran skripsi mereka. Tapi kamu jangan beranggapan begitu. Cukup berniat mempererat  silaturrahmi antara kamu dan dosen. Kamu tidak perlu membawa hadiah setiap akan bertemu. Sesekali saja. Kalau kamu selalu memberi setiap menghadap, apalagi memberi sesuatu yang melebihi kewajaran menurut pandangannya, reaksinya mungkin malah jauh dari harapan kamu. Usaha kamu itu justru menjadi bumerang.

Dosen killer juga manusia

pixabay.com

Dosen se-killer apa pun tetap manusia biasa yang punya perasaan, tidak mungkin menelantarkan mahasiswa yang menunjukkan kesungguhan untuk meminta bantuan dalam perkara yang memang berada dalam kewenangannya. Dosen-dosen kamu pun dulu pernah menyusun skripsi. Mereka tahu dan pernah merasakan kondisi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Perjuangan mereka pada waktu itu mungkin lebih daripada kamu sekarang. Dia akan menghargai usaha kamu, asal usaha itu memang patut dihargai dan dibuktikan dengan tidak asal-asalan dalam setiap kesempatan bimbingan.

Exit mobile version