Anak Tidak Mau Sekolah? Lakukan Ini untuk Ketahui Alasan Sebenarnya

Voa-islam

Anak tidak mau sekolah jangan langsung dimarahi. Inilah cara ampuh untuk membuatnya bicara jujur pada Anda!

Hampir semua orang tua pernah mengalami kasus anak tidak mau sekolah. Mungkin, Anda adalah salah satu di antaranya. Namun sebaiknya jangan langsung marah saat anak menginginkan hal tersebut. Tentu saja ada alasan di balik sikapnya yang tidak ingin pergi ke sekolah. Maka yang harus Anda lakukan adalah menggali alasan sebenarnya di balik sikap tersebut.

Dengan begitu, Anda pun bisa dengan mudah mencari solusi untuk mengatasinya. Kasus semacam ini umumnya terjadi pada anak usia dini, terutama di tingkat TK sampai SD. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa remaja juga mengalami kasus serupa. Apabila hal itu terjadi pada Anda, coba lakukan ini untuk memahami kenapa anak tidak mau sekolah.

 

Mencari Tahu Sumber Ketakutannya

Anak Tidak Mau Sekolah

Decijisajam

 

Anak tidak mau sekolah bukan berarti mereka malas atau nakal. Namun, ada hal-hal yang mungkin membuat mereka takut untuk melakukan hal tersebut. Sumber ketakutan itulah yang seharusnya Anda cari tahu. Tentunya tugas ini tidak semudah yang dibayangkan karena kebanyakan anak akan menyembunyikan perasaan mereka. Yang perlu dilakukan saat anak bersikap demikian adalah dengan mengajaknya ngobrol santai. Cobalah ajak mereka berkomunikasi dari hati ke hati. Lakukan secara perlahan dan pastikan atmosfir di sekitarnya terasa nyaman.

 

Kegiatan Sekolah yang Membosankan

Olandijoslietuviai

 

Anak tidak mau sekolah juga bisa disebabkan oleh suasana tempat belajar yang monoton. Hal itu pada akhirnya membuat anak kadang-kadang ingin bolos sekolah. Mereka berpikir bahwa rumah terasa jauh lebih menyenangkan dibandingkan sekolah. Jika alasannya adalah hal ini, Anda bisa membuat anak merasa bosan tinggal di rumah. Caranya mungkin bisa dengan mematikan jaringan WiFi saat Anda tak ada di rumah, atau memberi anak banyak tugas rumah, sehingga ia akan lebih memilih untuk pergi sekolah ketimbang melakukan hal tersebut.

 

Bertanya pada Gurunya

Docenteca

 

Jika anak Anda tidak mau jujur tentang alasannya, cobalah berbicara dengan gurunya. Cara ini cukup efektif untuk mencari tahu sumber ketakutan anak. Beberapa anak mungkin malu untuk mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya, atau bisa jadi ada hal yang membuat mereka merasa terancam jika berkata jujur. Maka dari itu, orang tua perlu berbicara dengan guru atau konselor sekolah, terutama bila masalahnya ternyata adalah bullying. Begitu menemukan sumber masalahnya, Anda bisa meminta guru di sekolah untuk memberikan perhatian ekstra kepadanya. Karena pada beberapa kasus, anak justru lebih nyaman untuk curhat kepada konselor sekolah ketimbang orang tua sendiri.

 

Membutuhkan Bantuan Psikiater

Gonzalezforradellas

 

Jika anak Anda terus-menerus menolak pergi ke sekolah, dan menunjukkan sikap yang begitu putus asa, sehingga ia tidak bisa berhenti menangis, atau bahkan menunjukkan tanda-tanda kecemasan seperti mimpi buruk atau takut ditinggal sendirian, sebaiknya segera pergi ke psikiater. Pada kasus ini, dokter tentunya lebih tahu apa solusi yang tepat untuk mengatasi sumber ketakutan anak Anda. Karena jika tidak ditangani dengan baik, kecemasan yang  dialami anak Anda bisa jadi semakin parah.

 

Mendapatkan Dukungan dari Orang Lain

Foto-elf

 

Karena harus bekerja, sebagian orang tua mungkin tidak memiliki waktu untuk sekadar mengantar anak mereka ke sekolah. Jika Anda adalah salah satu di antaranya, mintalah seorang teman atau anggota keluarga lain untuk bertanggung jawab atas anak Anda. Ini tentu hanya bersifat sementara, sampai setidaknya masalah anak Anda teratasi. Di sisi lain, dukungan semacam ini sangat berarti untuk anak Anda. Ia akan merasa bahwa ada seseorang yang selalu ada untuknya, terutama ketika ada ancaman atau hal-hal tidak menyenangkan yang terjadi padanya.

Ayo lebih bijak dalam menghadapi kasus anak tidak mau sekolah! Alih-alih menghardik anak karena sikapnya, alangkah lebih baik untuk mencari tahu alasan di baliknya.

Exit mobile version