4 Teknik Bercerita agar Anak Tertarik untuk Mendengarnya

Jessica,
3
Kursus Menari

Hampir dipastikan semua anak pasti senang mendengarkan cerita. Sayangnya, orang dewasa sering kali merasa kesulitan untuk menghadirkan cerita-cerita yang menarik bagi anak. Seperti teknik membaca yang dibutuhkan agar anak tidak lekas bosan membaca, teknik bercerita juga diperlukan agar suatu kisah menarik untuk disimak.

Anda tidak perlu cemas saat harus bercerita kepada anak setiap hari. Inilah 4 teknik bercerita yang akan membuat anak senang mendengarkan cerita Anda.

1. Bercerita Langsung dari Buku Cerita

Bercerita Langsung dari Buku Cerita

Bercerita Langsung dari Buku Cerita

Salah satu teknik bercerita yang umumnya digunakan oleh orang tua kepada anaknya adalah membacakan buku cerita. Meskipun konvensional, cara ini masih sangat ampuh untuk membuat anak penasaran dengan isi buku yang dibaca.

Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk belajar membaca. Selanjutnya, anak akan tertarik untuk membaca karena merasa akan menemukan hal-hal baru dari buku tersebut. Anak akan memiliki memori membaca buku cerita sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan.

Kesulitan dari pelaksanaan teknik ini adalah pencerita kurang bisa berimprovisasi. Biasanya, pencerita—dalam hal ini orang tua atau guru—akan sulit mengembangkan cerita karena terpaku pada alur cerita yang tertulis di buku.

Keuntungannya adalah anak memperoleh kosakata baru dari cerita yang dibacakan. Biasanya, sarana tulis seperti buku memiliki ragam bahasa yang lebih terstruktur daripada lisan. Kosakata yang dihadirkan juga lebih formal sehingga menambah pengalaman baru bagi anak.

2. Bercerita dengan Gambar

Bercerita dengan Gambar

Bercerita dengan Gambar

Bercerita dengan gambar membuat anak lebih mudah mengimajinasikannya. Selain itu, gambar yang dihadirkan juga dapat membantu pemahamannya terhadap isi cerita. Teknik ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, pencerita dapat mengembangkan isi cerita tanpa terpaku dengan alur yang sebenarnya.

Anak juga akan lebih bersemangat karena bisa mengamati gambar sambil mendengarkan cerita. Kekurangannya, pencerita harus menyediakan gambar sebelum bercerita. Cara ini memang sedikit merepotkan. Akan tetapi, dengan bantuan gambar-gambar yang diambil dari internet, pencerita akan lebih mudah mendapatkan media yang diinginkan.

3. Bercerita dengan Boneka

Bercerita dengan Boneka

Bercerita dengan Boneka

Salah satu teknik bercerita yang direkomendasikan adalah penggunaan media berupa boneka. Anda bisa mengimprovisasikan suara Anda sesuai dengan karakter boneka yang sedang dimainkan. Boneka ini pun beraneka ragam, mulai dari boneka tangan, bantal, guling, atau boneka-boneka lainnya yang relevan dengan isi cerita. Boneka tangan untuk menunjang kegiatan bercerita mudah didapatkan di toko.

4. Bercerita dengan Barang-Barang di Sekitar

Bercerita dengan Barang-Barang di Sekitar

Bercerita dengan Barang-Barang di Sekitar

Teknik bercerita berikutnya yang cukup mudah, yaitu dengan bantuan barang-barang disekitar. Misalnya menggunakan sepatu, botol minum, keran cuci tangan, baju, atau benda benda lainnya yang ada di sekitar anak. Bercerita dengan bantuan benda-benda sekitar sekaligus mengajarkan kearifan lokal kepada anak Anda.

Manfaat lainnya adalah membiasakan anak untuk hidup dengan teratur dan mencintai lingkungan. Misalnya, Anda ingin membiasakan anak untuk meletakkan sepatu pada tempatnya setelah pulang sekolah. Anda dapat berpura-pura menjadi sepatu yang menangis karena tidak disimpan dengan baik oleh pemiliknya.

Itulah beberapa teknik bercerita yang dapat Anda praktikkan agar anak tertarik mendengarnya. Sebetulnya, setiap anak pasti senang dengan cerita atau dongeng.

Dongeng memang memiliki manfaat untuk membentuk karakter dan mental anak. Dengan teknik yang tepat, bukan hanya karakter kuat yang akan terbentuk, tetapi juga kesan mendalam yang akan terus diingatnya hingga dewasa kelak.

Pada dasarnya, bercerita sangat penting untuk membangun budaya literasi sejak dini. Artinya, anak tidak hanya dijejali dengan gawai dan televisi setiap hari, tetapi juga dikenalkan dengan buku. Dengan membiasakan bercerita, anak akan tertarik untuk membaca, bahkan menuliscerita.

Selamat mencoba!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 2 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

  1. INA LISTIANA


    I am like it. Thank you

  2. Nunuk Dwi Hapsari


    Ada 4 teknik untuk bercerita agar anak tertarik untuk mendengarkan :
    1. Bercerita langsung dari buku cerita.
    ~Kelebihannya: anak memperoleh kosa
    kata baru dari isi cerita secara formal.
    •Anak akan termotivasi untuk belajar
    membaca dan menemukan hal – hal
    baru.
    ~ Kekurangan: Guru / pencerita sulit untuk
    mengembangkan cerita karena terpaku
    pada alur cerita yang tertulis di buku.
    2. Bercerita dengan gambar.
    ~Kelebihannya: Pencerita dapat
    mengembangkan isi cerita tanpa terpaku
    dengan isi cerita.
    • Anak lebih mudah mengimajinasikan
    gambar yang dihadirkan dalam
    pemahaman isi cerita.
    ~ Kekurangan: Pencerita harus menyiapkan
    gambar sebelum bercerita.
    3. Bercerita dengan boneka
    ~ Anak akan lebih suka dengan boneka
    karena Pencerita mengimprovisasikan
    suara sesuai karakter boneka yang
    sedang dimainkan.
    4. Bercerita dengan barang – barang
    disekitar.
    ~ Cerita yang lebih mudah karena dengan
    bantuan barang -barang sekitar.
    Misal: sepatu, botol minum,baju/ benda
    lain.
    ~ Manfaat yang didapat adalah
    membiasakan anak untuk hidup dengan
    teratur dan mencintai lingkungan.


  3. Ilmunya sangat bermanfaat,di tempat saya mengajar menggunakan teknik bercerita menggunakan gambar dan barang 2 yang ada di sekitar,karena dengan teknik itu lebih dapat merangsang imajinasi anak

Your feedback

× Available Space for Lease